WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Monday, July 26, 2010

KETIKA TAK SEORANGPUN MELIHAT

Ketika Tak Seorangpun Melihat

Oleh: Sydney Mohede

Diatas meja kantorku, aku menulis sebuah quote(kutipan) di secarik
kertas yang berbunyi begini,
"Talents and charisma can take you to the top, but only character can
keep you there..." (Bakat dan kharisma dapat membawamu ke puncak
kesuksesan, namun hanya karakter yang dapat mempertahankan
kesuksesanmu).

Aku ingat banget pertama kali aku baca kutipan tersebut di sebuah buku dan
it really spoke to me in a powerful way.
Seringkali kita berpikir bahwa di dunia ini, hanya orang-orang yang
berbakat atau mempunyai 'kharisma' yang khusus yang dapat meraih
kesuksesan.


Ini berlaku untuk anak-anak muda juga.


Kita sering kan merasa cemburu dengan bakat teman-teman kita yang
kayaknya kok 'serba bisa' dan populer dengan semua orang-orang!


Orang-orang ini kayaknya seperti sebuah 'magnet' keberhasilan, dan
apapun yang mereka sentuh pasti berhasil.

Ehm, coba lihat aja, aku yakin banyak dari kita yang pernah terlintas
pemikiran seperti ini,

"Andaikan aku punya bakat bernyanyi seperti dia, pasti aku sudah buat
album yang terjual berjuta-juta copy!" atau, "Wah, coba aku secantik
dia, pasti aku sudah menjadi juara covergirl dan menjadi model
internasional!".


Ehm, mungkin yang lebih rohani, "Kalo aku mempunyai urapan yang
sedahsyat dia, pasti aku akan dipakai Tuhan secara dahsyat dalam
pelayananku!"

Hmmmm...
Let's look at the meaning of these words.
Talents (bakat) di dalam kamus arti seperti ini:
sesuatu kemampuan alami dalam melakukan sesuatu dengan baik.


Jadi seseorang yang bisa bermain musik dari kecil (secara alami) akan
dibilang anak yang 'berbakat'.
Atau seseorang yang mempunyai 'bakat' memasak adalah seseorang yang
memang secara alami mempunyai kemampuan untuk memasak.
(Dan makanannya memang terbukti enak! Kalo nggak enak yach, berarti
nggak berbakat dong! Haha...).

Now the word charisma (kharisma) mempunyai arti: kualitas atau
kemampuan seseorang untuk menarik perhatian, mempengaruhi atau
menginspirasikan orang lain.


Kharisma adalah 'magnet' yang membuat banyak orang menjadi tertarik
dengan diri kita atau dengan apa yang kita lakukan.


Nah, setelah berkeliling-keliling ke berbagai negara dan kota, aku
menemukan banyak sekali orang-orang yang mempunyai dua kualitas ini
dalam pelayanan.


Coba liat aja di gereja kita masing-masing, pasti kita akan banyak
menemukan anak-anak muda yang berbakat dan penuh dengan kharisma!

Mungkin kamu yang sedang membaca tulisan ini adalah salah satu
orang-orang demikian, right ?


? Ehm, memang sich, kalo dari segi apa yang di pandang atau di lihat,
talenta dan kharisma adalah sesuatu yang bisa membawa kita ke 'puncak
kesuksesan'.
(Siapa yang nggak mau punya suara seperti Celine Dion, bisa bermain
gitar seperti Steve Vai, bermain basket seperti Michael Jordan, atau
mempunyai kharisma seperti Bung Karno?).
Yes, talents and charisma can definitely take you to the top!

Banyak orang menjadi sukses, makmur dan populer berkat bakat dan
kharisma mereka.

And yet, we always have to remember an important factor.

Tanpa karakter dan 'integritas', kesuksesan kita dalam kehidupan akan
menjadi semu dan kosong.


Let's stop a minute and think about this for a second.


Don't get me wrong lho, bukan berarti aku tidak percaya bahwa Tuhan
bisa melakukan mukjizat yang membuat seseorang di penuhi oleh kuasa
dan meraih kemenangan/keberhasilan dalam kehidupan kita.


Aku sangat yakin dan percaya bahwa Tuhan kita dapat melakukan 'apa
saja' kepada 'siapa saja' menurut kehendakNya.

Talenta yang Tuhan tanamkan dalam kehidupan kita adalah sekedar 'alat'
untuk menunjukkan dan mengembangkan potensi kita kepada panggilan
Ilahi kita, iya kan?

Tetapi alat kan hanya dipakai untuk mencapai sesuatu tujuan, bukan?

Jadi bukan talenta/ bakatnya yang kita kejar, namun tujuan akhirnya bukan?
Yach, aku sering banget ketemu orang-orang yang mempunyai talenta yang
hebat, namun kalo dilihat dari kelakuan dan 'karakter-nya',
ternyata orang ini tidak se-'hebat' yang kuduga.


Nah, kalo begitu, apa sich 'karakter' itu?


Ehm, aku sering menyebut karakter seseorang sebagai 'integritas' orang itu.

Nah, integritas adalah 'who you are when NO ONE is looking'.
(Siapa diri kita pada saat tidak ada orang yang melihat diri kita).
Jelas kan? Pada saat kita lagi rame-rame, ngumpul bareng-bareng
teman-teman, atau mungkin lagi kebaktian atau KKR, kita bisa aja
bertingkah laku seperti 'normal' (menurut pandangan orang-orang lho).

Namun, integritas dan karakter kita seringkali di uji pada saat nggak
orang di sekeliling kita!
Pada saat kita sedang sendirian dirumah, atau di kamar, dan kita
'tergoda' untuk melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan

(hmm, you know what I m talking about !).

Nah, pada saat itulah integritas kita di uji.
Kita sering lupa, bahwa meskipun tidak ada orang di sekeliling kita,
namun Tuhan kita tetap bisa melihat segala perbuatan kita! Iya kan?

Integritas dari karakter kita terbentuk pada saat ini kita konsisten
dengan perbuatan (action) kita dan nurani kita (inner conviction).
Kita semua tidak dilahirkan dengan integritas yang berkualitas seperti itu.

Integritas dan karakter hanya bisa didapati melalui
pengalaman-pengalaman dan keputusan-keputusan yang tepat, yang tidak
terpengaruh dengan orang-orang yang 'melihat' perbuatan kita.

These decisions are our OWN decisions.
Kalau kita memahami ini, dan kita belajar untuk menjadi orang-orang
yang berkarakter dan mempunyai integritas yang tinggi, kita akan lebih
bisa mempertahankan 'kesuksesan' kita,
apapun 'sukses' kita itu.


Baik itu dalam pelayanan, menjalin hubungan, bersekolah, berteman, dan bekerja.

Buatlah 'keputusan-keputusan' dan 'tindakan-tindakan' yang
menyenangkan hati Tuhan, terutama pada saat-saat tidak ada orang yang
melihat kita.

Itulah saat-saat karakter kita di bangun dan dibentuk.


Sebab itu, meskipun kita nggak mempunyai bakat yang hebat atau karisma
yang memukau, jangan berkecil hati.

Mari kita fokuskan kehidupan kita untuk membangun karakter dan
integritas kita, di hadapan Allah Bapa, dihadapan generasi kita, dan
di hadapan diri kita sendiri!

Sebelum kita bisa menjadi contoh bagi generasi muda disekeliling kita,
kita harus bisa menjadi 'contoh' bagi diri kita sendiri!

Aku jamin, kita akan lebih bisa mempertahankan kesuksesan kita!


"Don't let anyone look down on you because you are young, but set an
example for the believers in speech, in life, in love, in faith and in
purity"
(1 Timotius 4:12)


di kirim oleh wingsi,
source google search

No comments: