WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Thursday, July 29, 2010

KOPI ASIN "THE SALTY COFFEE"

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta.
Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki
lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik
padanya.
Dia sederhana, lalu ia memperhatikan seorang gadis yang dari tadi
dikelilingi banyak orang.


Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk
menemaninya minum kopi.


Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan,
gadis itupun memenuhi undangannya.


Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi.

Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimana harus
memulai sebuah percakapan.

Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, "Dapatkah engkau memberiku
sedikit garam untuk kopiku?"
Orang-orang yang ada di sekitar mereka, memandang lelaki itu penuh keheranan.


Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke
dalam kopinya lalu kemudian meminumnya.


Gadis itupun merasa heran, aneh, pikirnya.

Penuh rasa ingin tahu, gadis itu yang duduk di depannya bertanya,
"Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?"

Laki-laki itupun menjawab, "Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat
laut, aku suka bermain-main di laut.

Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini.


Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan
masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung
halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana."

Ia mengatakan itu sambil berurai air mata,
kelihatannya ia sangat tersentuh.


Gadis itu berpikir, "Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut
adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam.

Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah
orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap
seisi rumahnya".
Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang
jauh, masa kecilnya dan keluarganya.


Merekapun berpacaran.
Gadis itu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki
tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh
perhatian.
Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya.


Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia.


Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia
tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.

Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya.


Ia meninggalkan sepucuk surat kepada istrinya,

"Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup.
Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang "kopi asin".
Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran?
Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita.
Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku
maksudkan adalah gula.

Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal
yang sebenarnya,
sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong
kepadamu untuk apapun juga.

Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya.

Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi,

maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku
tidak suka kopi asin.
Rasanya aneh dan tidak enak.

Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu.

Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu.

Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki
selama hidupku.


Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya,

aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya,


meskipun aku harus meminum kopi asin lagi".

Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya.


Suatu hari seseorang bertanya kepadanya,
"Bagaimana rasanya kopi asin itu?"
"Sangat enak", jawabnya.
============================


Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih
dari orang lain mengenal mereka.

Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di
mana pasangan kita telah rela
meminum "kopi asin" (salty coffee) dengan membuang ego,
kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan
hubungan kita dengannya.


Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai.


Bukan menuntut, tetapi berkorban.


"Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga".


Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam
lebih enak daripada rasa gula.

T.A.M.A.T

heheee..

No comments: