WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Saturday, August 21, 2010

Pelajaran dalam Titanic

Apa yang lebih berarti daripada kisah cinta dalam film Titanic,
adalah bagaimana karakter yang berbeda-beda bereaksi di hadapan wajah
kematian yang mendekat:

1.Perancang kapal tampak merasa bersalah, ia sedih dan menyesal,
merenungkan kesalahan yang telah ia buat, dan membiarkan yang lain
berlari ke perahu penyelamat.

2.Sang kapten tampak penuh dengan keterikatan, terjebak oleh
reputasinya yang rusak dan mimpi indah pensiunnya yang hancur.

Ia memegang topinya, tidak mencoba menyelamatkan diri, berdiam diri
menunggu kematian.
Terlalu angkuh?


3.Si orang jahat sungguh tak bermoral, mencoba menyuap dan menipu
untuk menyelamatkan diri sendiri.


4.Sang petugas tidak sanggup lagi menahan beratnya tekanan saat
mencoba menertibkan keadaan.
Ia terpaksa menembak salah seorang penumpang yang tidak mau antri.
Merasa menyesal dan tak berdaya, ia menembak dirinya sendiri!


5.Ada juga orang-orang yang langsung terjun ke laut berenang mengejar
perahu penyelamat yang sudah bergerak.


6.Ada juga mereka yang berdoa dengan penuh semangat memohon pertolongan.


7.Orang biasa, saling berebut untuk dapat masuk ke dalam perahu penyelamat.


8.Terdapat juga mereka (seperti Jack dan Rose) yang tidak mau lepas
satu sama yang lain, tapi tak peduli dengan sekitar!
Betapa egoisnya cinta buta itu.


9.Dan tentu saja, ada sekelompok pemain musik yang membuat sejarah
dengan terus memainkan musik sampai mati di tengah orang-orang yang
panik.

Jadi pertanyaannya adalah: jika Anda berada di dalam Titanic pada malam itu,
Anda akan bereaksi seperti apa??

Anda anggap reaksi itu tepat?
Jika tidak, Apanya yang tepat?


Titanic merupakan bencana besar yang nyata.

Ia merupakan satu-satunya kapal dalam sejarah yang diklaim tidak dapat
tenggelam,
namun ia karam dalam pelayarannya yang pertama.
Apa hubungannya dengan kita?

Dari kisah nyata itu kita belajar bahwa dalam keadaan normal,
setiap orang tampak baik, ramah, bersahabat, sulit untuk tahu siapa
yang sebenarnya berkarakter baik atau buruk.

Namun begitu krisis melanda.
Nah!
Pada saat itulah, sifat asli setiap orang muncul!
Ibarat banjir yang memunculkan semua kotoran, demikian pula kesusahan
dan kemalangan akan memunculkan dengan jelas siapa yang baik dan siapa
yang kurang baik.


Dalam keadaan krisis, karakter asli setiap orang akan tampak lebih nyata.

Ini bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang di
sekitar kita, termasuk diri kita sendiri.

Pelajaran penting lainnya adalah banyak di antara kita yang merasa
dirinya Titanic:
kita acapkali berlaku seolah kita tidak akan pernah mati.
Kita merasa tidak dapat dikalahkan oleh Usia, Penyakit, dan Kematian,
tak terkalahkan melawan Hukum Kesementaraan.


Terselubungi oleh ilusi besar.

Kesementaraan tidak untuk dibicarakan tetapi untuk dihayati sampai ke
sumsum tulang.
Kematian yang mendekat merupakan motivasi paling kuat bagi kita untuk
mencapai keadaan yang mengatasi kematian.

Tepat pada hari kita dilahirkan, kita semua adalah Titanic yang SEDANG
tenggelam, mengawali perjalan menuju kematian.


Masalahnya adalah kita tidak pernah tahu seberapa banyak bagian dari
kapal kehidupan kita yang masih berada di atas air.


Sudahkah Anda rencanakan cara menyelamatkan diri?

Bagaimana caranya Anda akan keluar dari kapal itu?

Ada sebuah pepatah kuno di India:
"Hal yang paling menakjubkan di dunia ini adalah kita semua hidup
seolah-olah kita masih akan hidup besok pagi."

Pada suatu hari nanti, kita tidak akan hidup lagi dan bagian yang
menakutkan adalah 'besok' itu bisa saja berarti betul-betul besok!


Semoga kita dapat menghargai hidup ini dan sadar betapa pentingnya
melampaui hidup dan mati, hari ini.

Betul, sadarilah hal itu hari ini juga!
Karena besok mungkin sudah terlambat.

Iya, iya, Anda sudah pernah mendengar nasihat semacam ini ribuan kali.


Jadi, apakah yang ini akan menjadi satu nasihat lagi seperti yang sudah-sudah?


Anda sendiri yang menentukan.
Anda boleh mulai serius memikirkannya saat ini juga, atau besok...???

GoodLuck...
Syalom

No comments: