WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Friday, October 8, 2010

Burung Kolibri Biru

Pada jaman dahulu hiduplah seorang pemuda di sebuah tempat yang jauh
yang bernama Langowan.

Pemuda tersebut adalah seorang anak periang dan tidak peduli terhadap
sekelilingnya.
Ia mempunyai sahabat kecil yang istimewa, yaitu seekor burung kolibri
biru. Ia tidak mempunyai banyak sahabat karib, namun keduanya
merupakan sahabat karib yang tak terpisahkan.
Pemuda itu demikian sayangnya terhadap si kolibri biru sehingga ia
membuat rumah-rumahan untuk burung tersebut.
Si kolibri biru pun menyayangi pemuda sahabatnya tersebut dan selalu
terbang mengikuti ke mana saja si pemuda pergi.

Sejalan dengan berlalunya waktu, kasih sayang di antara mereka berdua
juga semakin bertambah-tambah. Sampai suatu hari pemuda tersebut
bertemu dengan seorang gadis yang cantik di sekolah. Gadis tersebut
berambut pirang, bermata biru, dengan senyumnya yang mungil menawan.
Saat itu acara pesta dansa di Langowan sedang akan berlangsung.
Si pemuda berpikir keras bagaimana caranya mengajak si gadis untuk
menjadi pasangannya di pesta dansa nanti. Sepanjang hari ia
mengumpulkan segenap keberaniannya. Akhirnya, saat sekolah usai, ia
menghampiri gadis itu dan mengajaknya ke pesta dansa.

Gadis ini adalah seorang gadis yang sangat populer di sekolahnya. Ia
merasa tidak enak bila harus terlihat bersama dengan seseorang yang
sangat memperhatikannya. Namun, ia tidak mau menyakiti hati pemuda
tersebut.Akhirnya si gadis menemukan cara agar ia tidak perlu menjawab
dengan kata-kata 'ya' atau 'tidak' terhadap ajakan si pemuda. Ia
berkata kepada si pemuda bahwa ia bersedia diajak ke pesta dansa
olehnya jika si pemuda membawakannya setangkai mawar merah. Hal ini
menyakitkan hati si pemuda sebab ia tahu bahwa di Tandow tidak pernah
ada mawar berwarna merah. Yang ada hanya mawar putih saja. Si pemuda
menggerutu sepanjang jalan menuju rumahnya. Dia tak habis berpikir
mengapa si gadis tidak meminta mawar putih saja. Ada ratusan bunga
mawar putih yang terhampar di halaman depan rumahnya.

Ia tidak menyadari sahabatnya si burung kolibri terbang mengikutinya
sebab ia sedang menyesali nasibnya. Si kolibri demikian menyayanginya
sehingga ia tahu bahwa sahabatnya itu sedang dirundung masalah. Burung
tersebut terbang mendekat sementara si pemuda meneruskan gerutunya
sepanjang jalan. Jelaslah sudah bagi si kolibri bahwa sahabatnya itu
sedang mengalami masalah yang amat serius. Burung itu tidak dapat
beristirahat sepanjang malam. Ia memikirkan bagaimana cara menolong
sahabatnya tersebut.


Akhirnya, saat fajar menyingsing, si burung mendapatkan cara
bagaimana ia dapat menolong si pemuda. Burung kolibri kecil itu
terbang ke arah semak-semak mawar seraya mencari mawar putih paling
besar yang batang berdurinya terletak tepat di atas bunganya. Setelah
menemukannya, ia terbang menabrakkan dirinya yang kecil itu ke arah
duri tersebut dengan segenap kekuatan sayapnya. Duri tersebut menusuk
tubuhnya sedemikian rupa sehingga kesakitanlah ia. Tetesan darahnya
yang bagaikan air mata berwarna merah itu mulai mengucur membasahi
kelopak bunga mawar berwarna putih tersebut.

Ketika si pemuda bersiap-siap pergi ke sekolah dilihatnya setangkai
mawar berwarna merah ada di tengah-tengah semak bunga mawar putih. Ia
tidak dapat mempercayai matanya. Ia berlari ke arah mawar merah
tersebut serta mencabut tangkainya. Dalam suka citanya ia tidak
melihat seonggok tubuh kecil tak bernyawa yang tergeletak di tengah
genangan darah di bawah semak-semak.

Dengan gembiranya ia membawa mawar merah itu ke sekolah. Sebelum ia
sampai di sekolah, sekumpulan anak-anak muda yang sedang bermain sepak
bola di lapangan memanggilnya untuk turut bermain bola dengan mereka.
Jawaban pertama yang terlintas di benaknya adalah menolak ajakan
tersebut karena ia memiliki pekerjaan yang lebih penting dari hanya
sekedar bermain bola. Namun, anak-anak tersebut terus mendesaknya
bermain sebab mereka sangat membutuhkan dirinya agar kedua kesebelasan
menjadi genap jumlah pemainnya.

Ia melihat ke arah mawar merah, kemudian berpaling ke arah anak-anak
itu, lalu kembali menoleh ke arah mawar merah. Akhirnya ia berkata
kepada dirinya sendiri, "Ah!!! Bukankah si gadis toh tidak terlalu
suka pergi dengan aku?"Ia lalu membuang mawar merah tersebut dan
berlari ke arah kerumunan anak-anak untuk turut bermain sepak bola.


Anda mungkin sudah menemukan perumpamaan tersebut sebagai berikut:
1.Pemuda tersebut ialah gambaran diri kita 2.Burung kolibri
menggambarkan Yesus Kristus 3.Gadis menggambarkan kehidupan kekal
4.Mawar merah melambangkan pertobatan 5.Sepak bola melambangkan
hal-hal duniawi yang seringkali kita anggap sangat penting dalam
kehidupan


pakatuan wo pakalawiran...

No comments: