WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Wednesday, November 10, 2010

Merawatmu di Usia Senja

Robertson McQuilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai rektor
di Universitas Internasional Columbia dengan alasan merawat istrinya
Muriel yang sakit alzheimer yaitu gangguan fungsi otak.

Muriel sudah seperti bayi,
tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan,mandi dan buang airpun
ia harus dibantu.


Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dgn tangannya
sendiri,karena Muriel adalah wanita yg sangat istimewa baginya.


Pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol
Muriel dan di luar kesadaran, Muriel malah menyerakkan air seninya
sendiri,sehingga Robertson kehilangan kendali emosinya.


Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya.
Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya,
"Apa gunanya saya memukulnya,walaupun tidak keras, tetapi itu cukup
mengejutkannya.

Selama 44 tahun kami menikah,saya belum pernah menyentuhnya karena
marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya,
saya memperlakukannya demikian.
Ampuni saya, ya Tuhan."

Tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf
atas hal yang telah dilakukannya.


Pada tanggal 14 Februari 1995, hari itu adalah hari istimewa untuk
Robertson dan Muriel, karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson
melamar Muriel.


Pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel,
lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel.


Menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa,

"Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku
mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam
dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikatMu. Amin."


Pagi harinya, ketika Robertson berolahraga dengan menggunakan sepeda
statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya.
Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar
senyum manis kepada Robertson.
Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel tidak
pernah berbicara, memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan
bening,
"Sayangku ... sayangku ..."


Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang
sangat dikasihinya itu.

"Sayangku, kau benar2 mencintaiku bukan ?" tanya Muriel.

Setelah melihat anggukan dan senyum diwajah Robertson, Muriel
berbisik, "Aku bahagia !" Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan
Muriel kepada Robertson.


******************

thank youw.. God bless
pakatuan wo pakalawiran...
wingsi chun

============================

No comments: