WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Wednesday, July 28, 2010

Biarlah kita yang miskin berkata " AKU KAYA"

Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa
anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya
hidup dari hasil pertanian,
dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik
keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya,
"Bagaimana perjalanan tadi?"
"Sungguh luar biasa, Pa."
"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?"
tanya sang ayah.
"Iya, Pa," jawabnya.
"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?"
tanya ayahnya lagi.


Si anak menjawab, "Saya melihat kanyataan bahwa kita mempunyai seekor
anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor.


Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah
taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga
panjangnya.

Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka
memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.

Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik
mereka seluas horison.

Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai
tanah sejauh mata memandang.


Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi
mereka melayani diri mereka sendiri.

Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri.

Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka
memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."


Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa.


Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu
betapa miskinnya diri kita.

"Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya
berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki.

Kadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi orang lain.

Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi.


Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada
Tuhan atas anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita daripada
kuatir untuk meminta lebih lagi.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Amin

No comments: