WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Monday, July 26, 2010

KENTANG - KENTANGMU

Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk
membawa satu kantung plastik bening ke sekolah.


Lalu, ia meminta setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di dalamnya.

Setiap anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk setiap
orang yang tak mau mereka maafkan.
Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan
tanggal di dalamnya.

Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga
yang memiliki plastik kelebihan beban.

Mereka diminta untuk membawa kantung bening itu siang dan malam.


Kemana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Kantung itu,
harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar,
dan ditenteng saat berjalan.


Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak dari
kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap.
Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini.
Akhirnya, waktu satu minggu itu selesai.

Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada
menyimpannya terus menerus.
Teman, pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual yang
besar sekali buat anak-anak.

Suka-duka saat membawa-bawa kantung yang berat, akan menjelaskan pada
mereka, bahwa, membawa beban itu, sesungguhnya sangat tidak
menyenangkan.
Memaafkan, sebenarnya, adalah pekerjaan yang lebih mudah, daripada
membawa semua beban itu kemana saja kita melangkah.

Ini adalah sebuah perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita
bayar untuk sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita
genggam terus menerus.
Getir, berat, dan meruapkan aroma yang tak sedap, bisa jadi, itulah
nilai yang akan kita dapatkan saat memendam amarah dan kebencian.

Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf.
Namun, kita harus kembali belajar, bahwa, pemberian itu, adalah juga
hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah, untuk sebuah kebebasan.
Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati.

Thanks, wingsi

No comments: