WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Tuesday, November 9, 2010

Don't Hate me Momm!

Oleh: Marry Scheleery


SEBUAH KISAH IRONIS DI IRLANDIA UTARA YANG TELAH DITERJEMAHKAN KEDALAM
BAHASA INDONESIA
SAYA IBU TERBURUK DIDUNIA INI


Oh, Tuhan, ijinkan aku menceritakan hal ini.., sebelum ajal menjemputku...


20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya
lumayan tampan namun terlihat agak bodoh.


Sam, suamiku, memberinya nama Eric.
Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang.

Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan
budak atau pelayan.


Namun Sam mencegah niat burukku itu.

Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga.

Ditahun kedua setelah Eric dilahirkan sayapun melahirkan kembali
seorang anak perempuan yang cantik mungil.
Saya menamainya Angelica.


Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami
mengajaknya pergike taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak
yang indah-indah...

Namun tidak demikian halnya dengan Eric.


Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut.
Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih
penghematan uang keluarga.

Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia.

Eric sudah berumur 4 tahun kala itu.


Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk.
Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup.

Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica, Eric
yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.

Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual
untuk membayar hutang.

Setahun.., 2 tahun.., 5 tahun.., 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa.

Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima.

Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan
tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan
penyayang.


Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama
putri sekolah perawatan.


Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.


Sampai suatu malam... Malam dimana saya bermimpi tentang seorang
anak... Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali...

Ia melihat ke arah saya.
Sambil tersenyum ia berkata,"Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu
cekali pada mommy!"


Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya
menahannya, "Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Elic, Tante."

"Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric???"
Saya langsung tersentak dan bangun.

Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri
saya saat itu juga.


Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
sebuah film yang diputar dikepala saya.


Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.


Rasanya seperti mau mati saja saat itu.

Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak
pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan,tiba-tiba bayangan
Eric melintas kembali di pikiran saya.
Ya Eric, mommy akan menjemputmu Eric...


Sore itu saya memarkir mobil Civic biru saya disamping sebuah gubuk,
dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.

"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal
yang telah sayalakukan dulu," tapi aku akan menceritakannya juga
dengan terisak-isak...

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya.
Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian.

Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad
dari belakang.

Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari
hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric...
Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu.


Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan
membuka pintu yang terbuat dari bambu itu... Gelap sekali... Tidak
terlihat sesuatu apapun juga!

Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.


Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada
sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.


Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata mulai
berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju
butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan,

sayapun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras.

Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai
menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut.

Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami.
Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali.

Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua.

Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan
suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"
Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan
seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!!


Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini,
Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!'


Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya
tinggal Bersama saya.

Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu!


Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini.

Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk
menulis ini untukmu..."


Sayapun membaca tulisan di kertas itu...


"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama
Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric.

Bye, Mom..."


Saya menjerit histeris membaca surat itu.

"Bu, tolong katakan.. katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan
meyayanginya sekarang!

Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan...!!!"


Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat(dengan nada lembut).


Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia.

Ia meninggal di belakang gubuk ini.
Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah.
Hanya demi menunggumu ia rela bertahan dibelakang gubuk ini tanpa ia
berani masuk ke dalamnya.

Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila
melihatnya ada di dalam sana...


Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini...

Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras
menunggu Nyonya di sana.


Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

***Pesan:
Anak adalah harta yg tak ternilai harganya...

Dan penyesalan itu selalu datang terlambat...


thank you..
Wingsi, Gbu & fam

1 comment:

panglee said...

panglee


Orang tua yg bodoh,,