WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Monday, November 1, 2010

Pernikahan dan Masalahnya

Pernikahan dan Masalahnya

*.LATAR BELAKANG

Ketika dua kehidupan dipersatukan bersama dalam suatu hubungan intim jangka
panjang, sewaktu-waktu akan muncul masalah.

Banyak pasangan memasuki pernikahan hanya dengan sedikit persiapan untuk
menghadapinya.



Kadang-kadang mereka kurang memiliki kedewasaan emosional, kemantapan atau
keluwesan, yang harus dimiliki dalam pasangan yang berhasil.

Apa saja unsur-unsur pembentuk suatu pernikahan yang baik?

*.Saling menghormati


Saling menghormati berarti masing-masing menerima pasangannya sebagaimana
adanya, tidak berusaha memperalat, membantu pasangannya untuk bertumbuh
sesuai rencana Allah dengan tidak mementingkan dirinya sendiri, saling
menghargai, membedakan antara yang ideal dan yang merupakan kenyataan,
serta tidak menuntut terlalu banyak.


"Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati
suaminya." (Efesus 5:33)


*.Penyerahan diri yang tulus

Hakekat janji yang diucapkan dalam pemberkatan nikah ialah penyerahan diri
secara tulus, satu kepada yang lain, sambil meninggalkan segala hal
lainnya.


Alkitab berkata, "Sebab itu laki- laki akan meninggalkan ayah dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging"
(Kejadian 2:24).

Waktu dan pengalaman membuktikan bahwa "menjadi satu daging" dalam
pernikahan, tidak berarti pelepasan kepribadian atau hak-hak pribadi.


Justru penyerahan diri yang memperkaya kepribadian keduanya.

*.Komunikasi yang baik


Agar dapat berkomunikasi, harus ada pengertian tentang perbedaan- perbedaan
emosional, mental dan jasmani, antara pria dan wanita.


Perlu dikembangkan suasana persahabatan. "Lebih baik bersama teman hidupku,
daripada dengan orang lain." Harus terjadi percakapan, bukan saja
berdiskusi ketika muncul perbedaan, tetapi pertukaran informasi yang
berarti, baik dalam tingkat intelektual maupun emosional.

*.Waktu dan usaha

Kasih harus diberi kesempatan untuk tumbuh dewasa. Suasana untuk itu,
terdapat dalam FirmanTuhan.


Ketika perjalanan hidup menjadi berat, pasangan tersebut tidak "membuang
cinta" mereka; tetapi mereka bertahan bersama dan berusaha
menyelesaikannya.


Mereka tidak menganggap diri mereka"korban" dari "salah perhitungan",
tetapi "teman pewaris kasih karunia". (1Petrus 3:7)
Masalah dan perbedaan diselesaikan melalui pengampunan "Hendaklah kamu
ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

Kalimat-kalimat berikut perlu dihayati oleh pasangan-pasangan yang ingin
agar pernikahannya terpelihara:
"Aku bersalah",
"Aku menyesal",
"Maafkan aku",
"Aku mengasihimu".


*.Kesatuan rohani

Mengerti dimensi rohani dalam pernikahan akan membawa dampak yang dalam.

Paulus membandingkan pernikahan -- kesatuan suami dan istri -- dengan
hubungan kekal antara Kristus dan Gereja. (Lihat Efesus 5:22-33)

*.10 HUKUM PERNIKAHAN BAHAGIA

1.Jangan marah pada waktu yang sama. (Efesus 5:1)


2.Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakaran. (Matius
5:5)

3.Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal16:32)

4.Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)


5.Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18; Amsal 16:6)

6.Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda. (Kidung Agung
3:1-2)

7.Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)


8.Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda. (Kidung Agung 4:1-5;
5:9-16)

9.Bersedia mengakui kesalahan. (1Yohanes 1:9)

10.Dalam pertengkaran,yang paling banyak bicara dialah yang salah. (Matius
5:9)


Thanks,
God bless you & family...
Wingsi

No comments: