WINGSI TIWA SHINE


Kirim ide, cerita, pengalaman, kesaksian, foto, video, kamu disini. Akan langsung di tayangkan. Caranya: kirim file tsb ke email admin : [ wingsi.t85m.apdeit@blogger.com ]Siapa tahu, cerita, kesaksian atau lainnya bisa jadi berkat, motivasi, insipirasi bagi parah pembaca yang sedang membutuhkannya.....

Monday, November 1, 2010

Selembar Kertas Putih

Seekor anak beruang suka mencari-cari kesalahan.

Dengan cekatan, ia akan mampu menunjukkan kesalahan teman-teman dan
orangtuanya.

Bahkan jika sesuatu terjadi pada dirinya,maka ia menyalahkan teman dan
orangtuanya.
"Aku jatuh karena Ayah meletakkan ember di sembarangtempat," kata beruang
kepada ayahnya saat ia terjatuh di kamar mandi.

"Kamu mengalami musibah ini karena kamu tidak berhati-hati.

Oleh karena itu, kalau berjalan harus hati-hati," kata anak beruang kepada
seekor kijang yang terkilir kakinya.

Pada suatu hari, anak beruang berjalan-jalan di pinggir hutan.

Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya.

"Wah, madu lebah itu pasti sangat manis.
Aku akan mengambilnya.

Aku akan mengusir lebah-lebah itu!"
Ia pun mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras.


Ribuan lebah merasa terusik dan menyerang anak beruang.


Melihat binatang kecil yang begitu banyak, anak beruang lari
terbirit-birit. Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu
saja.


Satu.. dua.. tiga, lebah-lebah menghajar dengan sengatan.
"Aduh.. tolong.. !"
Byur!! Beruang menceburkan dirinya ke sungai.
Tak lama kemudian, lebah-lebah itu pergi meninggalkan anak beruang yang
kesakitan.

"Mengapa Ayah tidak menolongku? Jika Ayah sayang padaku, pasti sudah
berusaha menyelamatkanku. Semua ini salah Ayah!"
Ayah beruang diam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih.


"Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini?"


"Itu hanya kertas putih, tidak ada gambarnya," jawab anak beruang.


Kemudian, ayah beruang mencoret kertas putih dengan sebuah titik berwarna
hitam.

"Apa yang kamu lihat dari kertasputih ini?" "Ada gambar titik hitam di
kertas putih itu!"


"Anakku, mengapa kamu hanya rmelihat satu titik hitam pada kertas putih
ini? Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih.


Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah! Padahal masih banyak hal baik
yang telah Ayah lakukan padamu."

Ayah beruang berjalan pergi meninggalkan anaknya yang duduk termenung.


********** Mari kita belajar mengoreksi dirisendiri sebelum kita
menyalahkan orang lain.

Jangan hanya melihat sisi buruk suatu masalah, tetapi kita perlu juga
melihat sisi baiknya.

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di
dalam matamu tidak engkau ketahui? ( Mat 7:3 )

thanks, Gbu
wingsi

No comments: